CINTA
LINKUNGAN ALAM
Pada hari jum’at di sekolah menengah atas yang bernama SMA
Negeri 8 Cibitung akan segera mengadakan kegiatan penghijauan pada hari jum’at
yang dinamakan JUM’AT BERSIH, diataranya kegiatan tersebut seluruh siswa dan
siswi SMA Negeri 8 Cibitung antara lain seperti membersihkan semua sampah di
jalan besar maupun gang-gang rumah warga di sekitar sekolah, menanam pohon dan
tumbuh-tumbuhan di sekitar halaman sekolah dan diakhiri dengan kegiatan
terkahir yaitu jalan sehat bersama. Semua kegiatan ini diselenggarakan oleh
pihak sekolah.
Raihan, selaku ketua kelas XI IPA 2 yang mengetahui hal
tersebut terlebih dahulu, bergegas pergi ke kelasnya untuk memberitahu
teman-teman sekelasnya.
Raihan masuk ke ruangan kelas. “Hai, teman-teman semua!
Mohon perhatiannya sebentar!” Raihan melambaikan tangan
dengan intonasi suara yang lantang, lantas membuat suasana senyap seketika dan
teman-teman lainnya pun menoleh ke arahnya. “Kita mendapatkan instruksi dari
pihak sekolah, bahwa kita akan segera mengadakan kegiatan JUM’AT BERSIH yaitu penghijauan,
menanam pohon di halaman sekolah.
Jadi, diharapkan
kalian semua membawa alat-alat yang mendukung untuk membersihakan halaman
sekitar sekolah seperti, sapu lidi, serokan sampah, tanah untuk menanam
beberapa pohon dan tumbuhan disekitar sekolah, semua wajib bawa ya!
Semua teman sekelasnya setuju dan mau ikut serta dalam
kegiatan penghijauan pada hari jum’at,
“Aku mau bawa sapu lidi….” Ucap Amel
“Yasudah aku membawa serokan sampahnya saja, nanti kita
berkerjasama mel….” Jawab Dea
“Aku mau bawa tanah nya saja, kebetulan di belakang rumahku
banyak tanah untuk bibit tanaman yang baru….” Ucap Cucup
“Kamu bawa saja cup, jadi aku bisa minta tanahnya dari kamu”
Jawab Reno
“Wuuuuuuu Hahahaha….” Semua teman sekelas menjadi heboh
meneriaki dan mentertawai Reno yang sifatnya selalu berhemat atau bisa
dikatakan tidak modal.
“Sudah… Sudah! Lanjutkan belajar lagi!” ucap Raihan
menenangkan, dan langsung duduk ke tempat duduknya.
Astrid, yang sejak tadi saat mendengar penjelasan dari
Raihan langsung memasang muka tidak senang. Menggerutu. “Ihh… Ngapain juga sih
harus menanam pohon segala, malah pegang tanah lagi. Kotor!” ucapnya dalam
hati.
Tiba hari jum’at saat akan dimulai penghijauan tersebut,
ramai-ramai siswa dan siswi saling bekerja sama, membantu, ada yang menyapu sampah-sampah
dihalaman sekolah, ada yang membatu mengambil sampah-sampah yang berserakan,
ada yang mulai menata serta menanam tumbuh-tumbuhan menggunakan pot bunga, ada
yang memindahkan tanah, menggali tanah, dan lain-lain.
Sementara itu, di pojokan ujung kelas sana, terlihat Astrid yang
hanya duduk-duduk saja melihat, tanpa membantu, dan Dea teman sekelas Astrid yang
melihatnya pun langsung menghampiri. “Hey, Astrid... Kok kamu duduk-duduk saja?
Tidak membantu?” tanya Dea penasaran. “Tidak ah… Aku tidak mau pegang tanah,
kotor” jawab Astrid dengan santai. “Kamu tidak boleh begitu, teman-teman lain
sibuk bekerja seharusnya kamu ikut membantu!” ucap Dea sambil menunjuk
teman-teman yang sedang bekerja. “Biarkan saja…” sambil memasang muka malas,
jawab Astrid.
Ketau kelas bernama Raihan yang kebetulan lewat melihat
Astrid dan Dea sedang berbicara, tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka dan
langsung menghampiri.
“Astrid, seharusnya kamu tidak boleh begitu!” ucap Raihan
sambil berjalan mendekat. “Kita sebagai manusia yang tinggal di bumi ini sudah
seharusnya menjaga lingkungan sekitar agar tidak rusak, seperti menanam pohon,
membersihkan lingkungan sekolah dari sampah-sampah yang berserakan misalnya.
Walaupun kita cuma melakukan di lingkungan sekolah saja,
setidaknya kita sudah melakukan tindakan yang bermanfaat yang hasilnya bisa
kita rasakan untuk di masa yang akan datang. Sekolah kita pun nantinya akan
dipenuhi pohon-pohon yang hijau sehingga kita bisa menghirup udara yang segar”
Raihan menjelaskan.
“Ehm… Iya, Han” jawab Astrid pelan, dia merasa bahwa apa
yang diucapkan Raihan benar.
“Ayo, kita bekerja bersama-sama! Yuk, Dea, Astrid!”
Sambil tersenyum, Raihan mengajak Dea dan Astrid untuk membatu membersihkan halaman sekolah dan
beerjasama untuk menanam pohon.
Astrid pun mengangguk, tersenyum. Setelah mendengar ucapan
Raihan, dan menyadari bahwa menjaga lingkungan alam itu sangatlah penting.