Senin, 28 Mei 2018

CERPEN BERTEMA LINGKUNGAN



CINTA LINKUNGAN ALAM


        Pada hari jum’at di sekolah menengah atas yang bernama SMA Negeri 8 Cibitung akan segera mengadakan kegiatan penghijauan pada hari jum’at yang dinamakan JUM’AT BERSIH, diataranya kegiatan tersebut seluruh siswa dan siswi SMA Negeri 8 Cibitung antara lain seperti membersihkan semua sampah di jalan besar maupun gang-gang rumah warga di sekitar sekolah, menanam pohon dan tumbuh-tumbuhan di sekitar halaman sekolah dan diakhiri dengan kegiatan terkahir yaitu jalan sehat bersama. Semua kegiatan ini diselenggarakan oleh pihak sekolah. 

       Raihan, selaku ketua kelas XI IPA 2 yang mengetahui hal tersebut terlebih dahulu, bergegas pergi ke kelasnya untuk memberitahu teman-teman sekelasnya.
Raihan masuk ke ruangan kelas. “Hai, teman-teman semua!
Mohon perhatiannya sebentar!” Raihan melambaikan tangan dengan intonasi suara yang lantang, lantas membuat suasana senyap seketika dan teman-teman lainnya pun menoleh ke arahnya. “Kita mendapatkan instruksi dari pihak sekolah, bahwa kita akan segera mengadakan kegiatan JUM’AT BERSIH yaitu penghijauan, menanam pohon di halaman sekolah.

       Jadi, diharapkan kalian semua membawa alat-alat yang mendukung untuk membersihakan halaman sekitar sekolah seperti, sapu lidi, serokan sampah, tanah untuk menanam beberapa pohon dan tumbuhan disekitar sekolah, semua wajib bawa ya!
Semua teman sekelasnya setuju dan mau ikut serta dalam kegiatan penghijauan pada hari jum’at, 

“Aku mau bawa sapu lidi….” Ucap Amel

“Yasudah aku membawa serokan sampahnya saja, nanti kita berkerjasama mel….” Jawab Dea

“Aku mau bawa tanah nya saja, kebetulan di belakang rumahku banyak tanah untuk bibit tanaman yang baru….” Ucap Cucup

“Kamu bawa saja cup, jadi aku bisa minta tanahnya dari kamu” Jawab Reno

“Wuuuuuuu Hahahaha….” Semua teman sekelas menjadi heboh meneriaki dan mentertawai Reno yang sifatnya selalu berhemat atau bisa dikatakan tidak modal.

“Sudah… Sudah! Lanjutkan belajar lagi!” ucap Raihan menenangkan, dan langsung duduk ke tempat duduknya. 

       Astrid, yang sejak tadi saat mendengar penjelasan dari Raihan langsung memasang muka tidak senang. Menggerutu. “Ihh… Ngapain juga sih harus menanam pohon segala, malah pegang tanah lagi. Kotor!” ucapnya dalam hati.

       Tiba hari jum’at saat akan dimulai penghijauan tersebut, ramai-ramai siswa dan siswi saling bekerja sama, membantu, ada yang menyapu sampah-sampah dihalaman sekolah, ada yang membatu mengambil sampah-sampah yang berserakan, ada yang mulai menata serta menanam tumbuh-tumbuhan menggunakan pot bunga, ada yang memindahkan tanah, menggali tanah, dan lain-lain. 

       Sementara itu, di pojokan ujung kelas sana, terlihat Astrid yang hanya duduk-duduk saja melihat, tanpa membantu, dan Dea teman sekelas Astrid yang melihatnya pun langsung menghampiri. “Hey, Astrid... Kok kamu duduk-duduk saja? Tidak membantu?” tanya Dea penasaran. “Tidak ah… Aku tidak mau pegang tanah, kotor” jawab Astrid dengan santai. “Kamu tidak boleh begitu, teman-teman lain sibuk bekerja seharusnya kamu ikut membantu!” ucap Dea sambil menunjuk teman-teman yang sedang bekerja. “Biarkan saja…” sambil memasang muka malas, jawab Astrid.

       Ketau kelas bernama Raihan yang kebetulan lewat melihat Astrid dan Dea sedang berbicara, tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka dan langsung menghampiri. 

“Astrid, seharusnya kamu tidak boleh begitu!” ucap Raihan sambil berjalan mendekat. “Kita sebagai manusia yang tinggal di bumi ini sudah seharusnya menjaga lingkungan sekitar agar tidak rusak, seperti menanam pohon, membersihkan lingkungan sekolah dari sampah-sampah yang berserakan misalnya. 

       Walaupun kita cuma melakukan di lingkungan sekolah saja, setidaknya kita sudah melakukan tindakan yang bermanfaat yang hasilnya bisa kita rasakan untuk di masa yang akan datang. Sekolah kita pun nantinya akan dipenuhi pohon-pohon yang hijau sehingga kita bisa menghirup udara yang segar” Raihan menjelaskan. 

“Ehm… Iya, Han” jawab Astrid pelan, dia merasa bahwa apa yang diucapkan Raihan benar.

“Ayo, kita bekerja bersama-sama! Yuk, Dea, Astrid!” 

     Sambil tersenyum, Raihan mengajak Dea dan Astrid untuk  membatu membersihkan halaman sekolah dan beerjasama untuk menanam pohon.
Astrid pun mengangguk, tersenyum. Setelah mendengar ucapan Raihan, dan menyadari bahwa menjaga lingkungan alam itu sangatlah penting.

Kamis, 24 Mei 2018

PUISI INDAHNYA KETIKA HUJAN




INDAHNYA KETIKA HUJAN


Aku bahagia
Engkau turun di malam hari
Maupun siang hari
Bersuara merdu yang selalu ku rindukan
Begitu hangat

Turunnya engkau dari langit
Bersamaan dengan hembusan angin yang kencang
Suaramu yang begitu hangat
Menyejukkan perasaan setiap orang

Hanya yang selalu kulakukan setiap engkau turun
Ku angkat kedua tanganku
Dan mulia memanjatkan doa disetiap kalinya
Engkau yang selalu membawa keberkahan
Setiap orang menanti nanti turunnya engkau