Assalamu'alaikum
Para Pembaca di tempat.
Selamat
Siang semua teman setia pembaca Ananda Nadya Blog. Apa kabar kalian
semua?
Semoga
kalian sehat dan selalu dalam perlindungan Allah S.W.T. Amiin.
Pada
siang hari ini saya terinspirasi untuk menulis kembali di Ananda Nadya Blog.
Tujuan saya menulis artikel ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Budaya Dasar, serta menambah wawasan yang lebih banyak lagi tentang Ilmu
Budaya Dasar.
Topik
yang akan saya tulis kali ini adalah Cerita Pendek (CERPEN) tentang Kasih
Sayang Ayah Dan Ibu Yang Tidak Ada Batasnya. Tetapi sebelum kita lanjut ke
topik, saya akan memberikan sebuah pernyataan dan sedikit membuka pikiran para
pembaca disini.
Dilihat
dari geografi dunia pulau terbesar dalam wilayah Indonesia adalah pulau
Kalimantan yang luasnya sebesar 539,460 km2. Begitu juga dengan rasa
kasih sayang ayah dan ibu kita kepada kita anaknya, mereka punya begitu luas
melebihi luasnya pulau kalimantan yang berada di Indoesia. Betul bukan?
Oke,
mari kita awali tulisan ini dengan membaca Basmallah,
bismillahirrahmannirrahiim.
Pada suatu daerah ada sebuah keluarga kecil yang beranggotakan Ayah, Ibu serta
kedua anaknya bernama Daniel dan Olivia. Kedua anaknya duduk dibangku SMA.
Mereka hidup dengan bahagia dan saling menyayangi satu dengan yang lain. Suatu
pagi, sang Ibu mendengar suara tangisan bayi didepan rumah mereka, karena sang
Ibu penasaran dia menghampiri keberadaan dimana suara tangis seorang bayi
tersebut dan ditemukannya bayi yang sedang menangis tersebut didepan pintu
rumah mereka. Dan membawanya masuk kedalam rumah mereka. Sang Ibu dan Ayah
memutuskan untuk mengasuh dan merawat bayi tersebut karena mereka merasa iba,
kemudian mereka menamai bayi tersebut Eva.
Beberapa lama kemudian mereka sekeluarga memutuskan pindah rumah karena
pekerjaan sang Ayah. Hari terus berganti, mereka sangat menyayangi Eva, dia pun
tumbuh menjadi anak yang cantik, semua kakaknya pun menyayangi Eva dengan tulus
dan tidak menganggap bahwa Eva hanya seorang anak angkat. Eva menjadi anak yang
sangat dimanja karena dia anak bungsu, semua keinginnanya selalu terpenuhi.
Sifatnya yang sangat dimanja tersebut membuat Eva melawan kedua orang tuanya,
dia selalu meminta barang-barang yang agar bisa menyamai teman-temannya yang
gaul, orang tuanya pun tak kuasa menuruti permintaan Eva anaknya, tak
memperdulikkan bahwa dia hanya seorang anak angkat.
Pada saat Eva memasukki bangku kuliahnya, Eva meminta dibelikan sepeda motor,
tetapi apa daya orang tuanya yang sedang tidak punya cukup uang untuk menuruti
permintaannya, Eva tidak bersabar dan terus meminta sepeda motor, kemudian
orang tuanya menghubungi kedua kakaknya untuk meminta kesepakatan membelikan
Eva sepeda motor, yang akhirnya kedua kakaknya sepakat saling membantu dalam
biaya membeli sepeda motor untuk Eva.
Beberapa tahun kemudian Eva tumbuh dewasa dan sudah memiliki calon pendamping
hidup yang telah disetujui orang tuanya untuk menikah. Pada saat prsoses
dipingit atau sebelum menikah, Eva dipanggil oleh orang tua dan kedua kakaknya
Daniel dan Olive untuk dinasihati, mereka merasa Eva sudah cukup dewasa dan
harus mengetahui yang sebenarnya, setelah diberitahu bahwa Eva hanyalah
seoarng anak angkat, selama proses pingit tersebut Eva selalu merenung dan
bersedih, dia menyesali perbuatannya dulu karena sikapnya yang selalu
merepotkan kedua orang tuanya untuk dibelikan apapun yang dia inginkan. Eva
bingung bagaimna dia harus menceritakkan semua ini kepada calon pendampinya yang
bernama Tommy. Lalu sang Ibu menasihati Eva untuk tidak seperti itu, ibu
mengatakan sampai kapanpun Eva tetap menjadi anaknya, Eva pun semakin sayang
kepada orang tuanya. Saat Tommy datang ke rumah mencari Eva, dia kaget melihat
Eva. Dalam hatinya bertanya, kenapa mau menikah kok malah murung dan
bersedih.
Akhirnya setelah dijelaskan oleh Ayah dan kakanya Daniel, Tommy pun mengerti.
Tommy tidak seperti apa yang dipikirkan Eva, Tommy dan keluarganya menerima Eva
apa adanya tanpa melihat apa latar belakang dia. Merekapun melangsungkan
pernikahan dengan rasa bahagia.
Cukup
sampai disini pertemuan kita, semoga artikel yang saya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kalian serta membuka pikiran pembaca bahwa cinta kasih orang
tua itu sangatlah luas, mereka tidak membedakan rasa kasih sayangnya kepada
anak kandung maupun anak angkat.
Bagi
yang sudah membaca cerita pendek diatas, pesan dari saya adalah boleh saja
meminta kepada orang tua, tetapi kita harus mengetahui dan memahami bagaimana
keadaan ekonomi orang tua kita saat ini. Oke :) :)
The
most important thing in the world is family and love.
Hal
terpenting di dunia adalah keluarga dan cinta.
Selamat
Siang, Wassalamu'alaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar